Sabtu, 29 Juni 2019

Enam Siswa MAN IC OKI Wakili Sumsel di Olimpiade Sains Nasional


Kayuagung (Kemenag) ---  Enam Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) lolos ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMA/MA Tingkat Nasional 2019.
Mereka adalah M. Labib Alfaraby dan Muhammad Iqbal Samudra (Fisika), Gading Widiansyah (Kimia), Muhammad Fadhil Mahendra dan M. Dugi Alfaro Putra (Ekonomi), serta Muhammad Faris Ar Rifat (Geografi). Keenamnya akan mewakili Provinsi Sumsel dalam ajang yang berlangsung 30 Juni sampai 6 Juli 2019 di Manado Provinsi Sulawesi Utara.
"Selamat untuk keenam siswa kami. Kami turut bangga dan gembira. Semoga siswa kita ini bisa mengukir prestasi di tingkat nasional nanti, sehingga mengharumkan nama Kemenag khususnya dan Provinsi Sumsel pada umumnya,” kata Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sumsel Khusrin di Kayuagung, Jumat (28/06).
Kepala MAN IC OKI Kiagus Faisal turut gembira dan bangga atas prestasi siswanya. “Alhamdulillah, selamat kepada 6 siswa MAN IC OKI yang mewakili OSN Tingkat Nasional. Semoga lebih termotivasi untuk belajar dan mampu mengukir prestasi di tingkat nasional nanti,” harapnya.
Faisal menyampaikan, perjuangan keenam siswanya sampai tingkat nasional melalui perlombaan OSN secara berjenjang dari Kabupaten OKI hingga provinsi. “Terakhir kami turut mengantarkan siswa dalam ajang OSN tingkat Sumsel di Palembang bulan April  lalu. Alhamdulillah 6 siswa kami bisa lolos ke tingkat nasional,” ucapnya. 
Untuk diketahui, OSN merupakan kegiatan tahunan yang digelar Kemendikbud sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui sains. (Tito)

Sumber : https://kemenag.go.id/berita/read/510829/enam-siswa-man-ic-oki-wakili-sumsel-di-olimpiade-sains-nasional

Jumat, 28 Juni 2019

Tiga Siswa MAN 2 Mataram akan Berkompetisi pada World Scholar's Cup di Sydney

Tiga siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Mataram (MAN 2 Mataram) siap berkompetisi dalam World Scholar's Cup, di Sydney, Australia. Siswa-siswi MAN 2 Mataram tersebut adalah: Caliana Alula (Kelas 12 IPS), puteri dari pasangan  Rusli dan Baiq Ratnayani Sri Susilawati; Khansa Farinda Khalishah (Kelas 12 IPA) puteri dari pasangan  Fajar Kuncoro dan Melanda Dwi Martha; Maulana M. Fikri (Kelas 12 Bahasa), putera dari pasangan  Idrus dan  Bintang Zahra. 
Mereka melaju pada babak Global Round yang akan digelar pada 15-21 Agustus 2019 mendatang, setelah lolos pada regional round (putaran regional) yang diselenggarakan di  Australia Independent School Indonesia, Bali, pada 8-9 Mei lalu.  Penjelasan ini disampaikan guru MAN 2 Mataram Fina Karisma Yanti, di Mataram. 
Fina, yang juga merupakan guru pembimbing tim ini menceritakan bahwa kompetisi ini rutin diselenggarakan setiap tahun. Tahun ini, untuk putaran regional diselenggarakan di Jakarta, Surabaya, Medan dan Bali.
“Kami adalah satu-satunya peserta dari madrasah, pada putaran regional di Bali. Waktu itu pesertanya berjumlah 219 tim dari sekolah-sekolah Internasional, berbahasa Inggris.  Ada yang dari Malaysia, Singapura dan India,” tutur Fina, guru bahasa Inggris kelahiran Bali ini, Jumat (28/06). 
Fina menuturkan bahwa ketiga siswa-siswinya ini mendapatkan banyak achievement (pencapaian) yang lumayan baik pada Regional Round ini. Fina juga menjelaskan bahwa di dalam kompetisi ini ada empat jenis lomba.
Pertama adalah debat bahasa Inggris. Mereka diberikan tema tertentu dan harus berdebat dengan lawan debatnya. Unsur-unsur yang dinilai banyak sekali, termasuk pronunciation (pelafalan), etika berdebat, gesture, dan sebagainya. Kedua adalah collaborative writing. Yakni membuat sebuah tulisan dengan tema yang sudah ditentukan oleh panitia. Penulisannya ada yang bersifat individu dan tim. 
"Ketiga adalah school challenge, semacam olimpiade sains. Temanya dalam schoola challenge ini beragam, mulai dari history, poem, music social studies, science, literature, dan sebagainya. Keempat adalah scholars bowl, semacam cerdas cermat namun diberi soal dan harus menjawab dengan cepat,” jelas Fina panjang lebar.
Dalam kompetisi Regional Round ini tim dari MAN 2 Mataram mendapatkan achievements sebagai berikut:
  1. Gold Medal of Champion scholar (Caliana Alula)
  2. Gold Medals of Colaborative Writing (Caliana Alula & Maulana M. Fikri)
  3. Gold Medal of Top Scholar (Caliana Alula)
  4. Gold Medal of Special Area (Caliana Alula)
  5. Gold Medals of Team Writing ( Caliana Alula, Khansa Farinda Khalishah, Maulana M Fikri)
  6. Silver Medal of  Colaborative Writing (Khansha Farinda Khalishah)
  7. Silver Medals of 7th place of Scholar's Qualifier (Caliana Alula, Khansha Farinda Khalishah & Maulana M. Fikri)
  8. Silver Medals of Scholar's Bowl (Caliana Alula, Khansha Farinda Khalishah & Maulana M. Fikri)
  9. Silver Medals of Champion Debater (Caliana Alula & Maulana M. Fikri)
  10. Silver Medal of Science (Caliana Alula)
Tim MAN 2 Mataram berhasil menempati urutan ke - 7 dari 10 besar yg terpilih dan berhak untuk melaju ke tahap Global Round yang akan dilaksanakan di Sydney-Australia pada tgl. 15 - 20 Agustus 2019.
Kini, bersama Fina, mereka sedang intesif berlatih untuk mempersiapkan kompetisi selanjutnya di Australia. Mohon doa untuk mereka (NJ/HF)

Selasa, 25 Juni 2019

Tema dan Logo HUT ke-74 Kemerdekaan RI

Tema dan logo peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI, secara resmi dirilis oleh Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Senin (24/6) silam, akun twitter resmi @KemensetnegRI mengunggah gambar logo peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019. Tema yang diangkat adalah "Menuju Indonesia Unggul".

Kementerian Sekreatriat Negara Republik Indonesia juga telah memposting terkait tema dan logo HUT ke-74 Kemederkaan RI ini melalui situs resminya di www.setneg.go.id.



Gambar logo orisinil memiliki warna merah dengan latar belakang berwarna putih. Terdiri atas gambar kombinasi angka 74 yang pada salah satu bagiannya saling bertumpuk dan tulisan "Menuju Indonesia Unggul", yang menjadi tema HUT ke-74 Kemerdekaan RI.

Logo resmi Hari Kemerdekaan Tahun 2019 ini didesain oleh Bima Surya Pamila dari Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) Yogyakarta. Konon, Presiden RI Joko Widodo ikut terlibat langsung dalam proses pemilihan logo. Dipilih dari beberapa karya terbaik yang sebelumnya dikurasi lebih dulu oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan AGDI.


Sejak diunggah pada akun resmi Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, gambar logo dan tema HUT Kemerdekaan RI ke-74 Tahun 2019 ini mendapat tanggapan yang beragam. Hingga artikel ini ditulis, sebagaimana pengamatan Ayo Madrasah, unggahan tersebut telah mendapatkan 1.134 retweet dan 1.333 suka.




Tidak sedikit yang memberikan penilaian bahwa logo HUT ke-74 Kemerdekaan RI kali ini tampil lebih minimalis dan kekinian.

Namun hingga artikel ini ditulis, Kementerian belum merilis Graphic Standard Manualsecara lengkap. Sebagaimana pengamatan Ayo Madrasah dalam situs Kementerian Sekretariat Negara RI hanya memuat surat edaran terkait pemberitahuan tema dan logo peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI Tahun 2019 dan file logo berformat AI. Sehingga makna dan arti simbolis dari logo dan tema yang telah dibuat ini belum diketahui pasti.

Bagi yang membutuhkan file tema dan logo HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019, silakan unduh langsung melalui tautan berikut:

  • Surat Edaran terkait Tema dan Logo Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-74 Kemerdekaan Republik lndonesia Tahun 2019 [download]
  • File AI logo HUT ke-74 Kemerdekaan RI [download]

Sumber : Ayo Madrasah

Senin, 24 Juni 2019

Kemenag dan Bank Dunia Sinergi Dongkrak Kualitas Madrasah


Jakarta (Kemenag) --- Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin telah mengusulkan program peningkatan kualitas madrasah melalui skema pembiayaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) Bank Dunia. 
“Kita sedang bekerjasama dengan Bank Dunia untuk mendongkrak kualitas madrasah, swasta maupun negeri. Kita mengusulkan sebuah program yang kita sebut sebagai Reformasi Kualitas Pendidikan Madrasah atau Madrasah Education Quality Reform," ujar Kamaruddin di Jakarta, Senin (24/06).
Kamaruddin mengaku bahwa nilai pinjaman ke Bank Dunia cukup besar. Setelah diskusi panjang, Bank Dunia setuju memberikan pinjaman senilai Rp3,7 triliun. “Awalnya, kami mengusulkan dan presentasi berkali-kali meyakinkan Bappenas. Kemudian Bappenas meyakinkan Kemenkeu, dan Kemenkeu negosiasi dengan Bank Dunia, dan akhirnya disetujui," ujarnya.
Dana sebesar itu, lanjut Kamaruddin, Rp1.6 triliun di antaranya akan digunakan untuk bantuan block grant bagi madrasah dan kelompok kerja (KKG, MGMP, KKM, dan Pokjawas). Block grant ditujukan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu madrasah berdasarkan need assessment, seperti pengembangan kapasitas guru dan tenaga kependidikan, pengadaan sarana prasarana penunjang pembelajaran, pengadaan peralatan laboratorium, pengadaan buku dan sumber belajar, dan lainnya.
“Ada juga block grant untuk MGMP, KKG, KKM. Dan ini untuk seluruh kabupaten/kota se-Indonesia,” tegasnya
Kamaruddin yakin bahwa anggaran yang besar itu juga akan memberi dampak manfaat besar. Manfaat itu bahkan menyasar hingga lima puluh ribu madrasah. “Kita ingin membangun sistem,” tegasnya. 
Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Imam Safei mengatakan,  setidaknya ada empat sistem yang akan dibangun. Pertama, sistem perencanaan dan penganggaran yang transparan dan berfokus pada pencapaian SNP. Kedua, sistem asesemen kompetensi siswa yang terstandar yang hasilnya digunakan untuk memperbaiki strategi pembelajaran.
Ketiga, sistem peningkatan kompetensi secara profesional dan berkelanjutan bagi seluruh guru dan tenaga kependidikan. Keempat, sistem pendataaan yang akurat dan mutakhir untuk pengelolaan pendidikan yang lebih efisien dan efektif. 
“Keempat program di atas merupakan investasi katalitik (catalytic investment) yang akan  mempercepat proses terjadinya peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan madrasah yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa,” ujarnya. 
“Awalnya memang perlu investasi besar. Tapi selanjutnya akan mengecil pembiayaannya karena project knowledge akan melembaga melalui institusi yang sudah ada, baik MGMP, KKG, Pokjawas, dan lainnya,” tuturnya.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah A Umar menambahkan, penerima manfaat program ini dapat diklasifikasikan dalam enam kelompok, yaitu:
1) 3.900 Madrasah Negeri (MIN, MTsN, MAN, MAKN) di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota. 
2) 46.100 madrasah swasta (MI, MTs, MA, MAK) di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota.
3) 174.534 Guru dan Tenaga Kependidikan (Kepala madrasah, Pengawas, Laboran dan Pustakawan) di madrasah negeri dan swasta pada level MI, MTs, MA, dan MAK di 34 provinsi dan 514 kabupaten.
4) 1.100 calon kepala madrasah dan calon pengawas di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota. 
5) 8,2 Juta siswa dan siswi MI, MTs, MA dan MAK. 
6) Staf kantor Kementerian Agama di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. (AF)